Local Wisdom

Senin, 22 Juni 2009

Rancangan buku Publikasi Seminar Nasional


Perancangan kota (urban design) merupakan “jembatan” antara perencanaan kota(urban planning) dan perancangan arsitektur (baik bangunan maupun ruang-ruang luar di antaranya). Dari sisi proses, urban design bukan merupakan produk akhir, namun demikian urban design akan sangat menentukan kualitas produk akhirnya yakni lingkungan binaan kota yang harmonis, estetis dan sustainable bagi kehidupan komunitasnya, melalui konsistensi implementasinya. Perancangan kota pada hakekatnya merupakan pemanfaatan dan pengelolaan kawasan kota yang terpadu, yang bertujuan untuk mengupayakan terbentuknya perangkat pengendali (urban regulation) yang mampu mengantisipasi semua aspek perkembangan kota.

Pemanfaatan dan pengelolaan kawasan kota melalui urban planning and designmemerlukan suatu pendekatan komprehensif yang diharapkan akan mampu “mengakomodasikan” berbagai kepentingan dan aspek-aspek disain. Kearifan local (local wisdom) merupakan suatu upaya dalam rangka mewujudkan lingkungan kota yang harmoni, dan sustainable melalui pemanfaatan pengetahuan lokal (indigenous knowledge), pendekatan kontekstual serta pendekatan partisipatif. Sebagai sebuah produk yang berfungsi sebagai pengendali tentunya kesempurnaan suatu produk perencanaan dan perancangan kota bukan terletak hanya pada sekedar bagusnya perencanaan dan estetika produk rancangannya, tetapi bagaimana produk rancang bangun tersebut dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya kepada kepentingan komunitas dalam mewujudkan lingkungan kota yang “ideal”

Krisis lingkungan saat ini menyadarkan kita akan perlunya suatu gerakan yang melindungi lingkungan dari kesewenang-wenangan pemanfaatan sumber daya alam. Perencanaan dan perancangan kota adalah suatu upaya terintegrasi antara aspek-aspek planning dan design. Penggalian konsep/teori serta best practices tentang kearifan lokal atas hasil rancangan masalalu(traditional setting, modern setting) melalui design review maupun urban design practices merupakan suatu upaya dalam rangka “penyempurnaan” pendekatan pembangunan kota. Kebijakan pembangunan kota yang dituangkan dalam produk perencanaan dan perancangan kota sebagai pengendali (urban regulation) harus mampu mengakomodasikan kearifan lokal sebagai suatu upaya untuk memberikan karakter spesifik suatu kota. Pemahaman atas potensi kearifan lokal dari stakeholderdalam urban planning and design dan landscape design (akademisi, praktisi dan birokrat) menjadi penting dalam pemanfaatan lingkungan bentang alam untuk menciptalan lingkungan kota yang harmoni dan sustainable.

Pranata peraturan pengembangan kota yang ada saat ini secara substansial masih jauh dari persyaratan “kecukupan” untuk dapat dikatakan sebagai panduan pengembangan kota secara fisik. Karena substansi produk panduan pengembangan kota yang ada saat ini masih berada dalam ranah perencanaan (planning). Dengan kata lain, substansi belum dapat dioperasionalkan secara optimal sebagai panduan disain, yang menyangkut disain elemen-elemen perancangan kota. Oleh karena itu seminar dengan tema sentral tentang “Kearifan Lokal “ sebagai unsur utama dalam proses perencanaan dan perancangan, baik perancangan kota dan bentang alam menjadi sangat penting.


KONTRIBUTOR:
  1. Prof. Ir. Respati Wikantiyoso., MSA.; Perancangan Kota, Unmer Malang
  2. Ir Imam Santoso Ernawi, MSc, MCM (Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum)
  3. Ir. Tri Risma Harini, MT.; Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
  4. Prof. Ir. Johan Silas; Permukiman dan Lingkungan
  5. Prof. Dr. Ir. Happy Ratna Santosa, M.Sc.; Permukiman Lingkungan ITS
  6. Prof. Ir. Antariksa, DEA (UB): urban conservation
  7. Prof. Dr. Ir. Joseph Prijotomo, M.Arch.; Arsitektur Nusantara.
  8. DR. Ir. Ridwan Kamil (Akademisi dan Praktisi di bidang Urban Design ITB).
  9. Ir. I.G.N. Antaryama, M.Sc., Ph.D (Akademisi dan Praktisi di bidang Arsitektur Lingkungan)
  10. Ir. Baskoro Tedjo, MSEB, Ph.D; Jurusan Arsitektur ITB.
  11. Ir. Lucia Asdra Rudwiarti, M.Phil., Ph.D; Universitas Atmajaya Yogyakarta.
  12. Ir. Jenny Ernawati, MSP., Ph.D; Universitas Brawijaya Malang.
  13. Dr.Ing. Ir. Bambang Soemardiono; Ketua Lab. Landscape ITS Surabaya.
  14. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic.Rer.Reg; PWK Universitas Brawijaya Malang
  15. Ir. Putu Rudy, MSP; Ketua IAP Jawa Timur
  16. Ir. Ispurwono Soemarno, M.Arch., Ph.D; Permukiman dan Lingkungan, ITS
  17. Ir. Lalu Mulyadi MT., Ph.D. (ITN); indigenous knowledge in traditional setting
  18. Tim Lab. Kota dan Permukiman Jurusan Arsitektur Unmer Malang

Pengikut